Bagi penggemar musik, terutama para
Beatlemania, tanggal 9 Oktober diperingati sebagai hari kelahiran John Lennon.
Pentolan The Beatles ini memang tidak hanya meninggalkan karya-karya musik yang
dikenang sepanjang zaman, Lennon juga meninggalkan pemikiran, sensasi, dan
penggalan-penggalan kisah hidup yang bisa dipetik.
Di Yogyakarta, Selasa, 9 Oktober
2018 para penggemar John Lennon
berkumpul di Asmara Art & Coffee Shop, mereka tidak hanya merayakan hari
kelahiran, tapi juga merayakan peluncuran komik biografi John Lennon yang
bertajuk ‘Julia’. Komik karya ayah saya, Harry Adhie ini menceritakan tentang
masa kecil hingga remaja John Lennon, terlebih hubungan John dengan sang ibu,
Julia.
Pada malam peluncurannya tampil
musisi-musisi; The Beatflash yang khusus menyanyikan lagu-lagu The Beatles,
mereka main dengan otentik, sound khas 60-an, gaya berpakaian, hingga instrumen
yang juga digunakan band asal Liverpool tersebut. Diar Sahudi yang juga
tergabung dalam The Lonely Heart Club Band, tampil solo memainkan
tembang-tembang John Lennon.
Kiki & The Klan yang dikenal
dengan genre Rockabilly dengan fasih menyanyikan lagu-lagu dari Elvis Presley,
Buddy Holly, Gene Vincent, Chuck Berry, dll yang merupakan sumber inspirasi
John Lennon dalam bermusik. Thoraq hard rock Indonesia tampil sebagai band
pamungkas. Gitaris Thoraq, DN Koestolo merupakan rekan sejawat Harry Adhie
sejak era 80an. Keduanya merupakan illustrator yang bekerja di Kartini Group
pada masa jayanya.
Pada pengantarnya DN Koestolo
menjelaskan bahwa komik biografi John Lennon ini disusun untuk melengkapi
khasanah buku cergam dan melengkapi
biografi secara bergambar dari seorang musisi legendaris dunia. ‘Julia’
berisikan kisah perjuangan seorang musisi yang berjuang dari bawah. Ia menyatukan
visinya lewat musik Rock & Roll. Bagi Koestolo, John Lennon adalah seorang
anak muda yang penuh semangat, namun dalam situasi keluarga yang kurang
harmonis. John Lennon mampu merajut angan mulai dari lingkungan pergaulan anak
muda, hingga menembus jagad musik internasional.
Komik Julia ini awalnya dibuat Harry
Adhie sebagai pengisi waktu luangnya. Kemudian saya sebagai putra sulungnya
yang juga penggemar berat John Lennon, mendorong untuk segera menerbitkannya
dalam bentuk buku. Setelah montase komik rampung dikemas dalam buku digital, saya
segera membawanya dan menawarkan pada penerbit di Yogyakarta. Irwan Bajang dari
Indie Book Corner pun segara menampung ide tersebut.
Harry Adhie komikus kelahiran 1952
ini sebelumnya dikenal sebagai penata artistik di berbagai media cetak.
Karirnya dimulai dari majalah anak-anak Kuncung di tahun 70-an, Majalah Ananda
di era 80-90an, dan kini menggarap artistik untuk berbagai buku biografi.
Dengan cetak awal sebanyak 500
eksemplar, komik biografi ini nyaris ludes diborong para penggemar John Lennon.
Komik ini masih bisa didapat secara online di akun instagram @toko_budi, atau
datang langsung ke Toko Budi, Jalan Prayan 1. 80B, Condong Catur, Depok,
Sleman, Yogyakarta. Kini Harry Adhie sedang menyelesaikan seri kedua Komik Biografi John Lennon, komik ini bakal diberi judul 'Oh Yoko'.
Komikus senior lainnya, Gerdi WK
mengatakan bahwa komik biografi John Lennon ini memiliki visi yang tajam. “Buku
yang menarik, mungkin dalam bentuk tulisan, biografi John Lennon sudah banyak,
tapi dalam bentuk komik? Mungkin cuma Harry yang mikir,” ujarnya. (*)
No comments:
Post a Comment