USAI menuntaskan rangkaian tur mereka di Pulau Jawa, Fun As Thirty (FAT) berencana
melanjutkan promo tur (FUN AS TOUR) mereka ke pulau seberang. Awalnya saya
ditawari menjadi tour manager band melodic punk asal Kota Solo ini ke Pulau
Bali. Tapi rasanya sayang, mengingat saat itu ada tiga band dari Jogja plus FAT
sedang getol-getolnya kumpul dan kolaborasi di beberapa gigs. Tiga band Jogja
tersebut adalah Havinhell, Rokester, dan Roket, terakhir ketiganya melakukan gabungan formasi di acara
charity “Lombok Calling” yang digelar di Yogyakarta. Pada acara itu, ke tiga
band ini berkolaborasi menjadi satu formasi bertajuk Roket X Havinhell X
Rokester.
Singkat cerita, tiga band ini pun segera saya kompori untuk
bersenang-senang ke Bali, Havinhell,
Rokester, dan Roket sepakat untuk meramaikan (baca: merusuhi) rangkaian tur Fun As Thirty di beberapa titik di Bali.
Selain untuk menghibur diri sendiri, para anak muda, dan penggemar musik di
Bali, tur mandiri yang dilakukan keempat band ini juga untuk lebih
memperkenalkan dan dan mendekatkan diri ke skena musik di pulau Dewata. Tur ini
benar-benar tanpa tendensi, tanpa tendeng aling-aling, tanpa kampanye yang
dibuat-buat, karena anak-anak ini hanya ingin bersenang-senang. Perjalanan ini
pun diberi nama ‘HAVIN FUN TOUR’.
Kami memilih Bali karena dekat
dengan Jogja, terutama secara kultur anak muda. Ditambah seringkali band-band
Bali yang melakukan tur secara mandiri di Jogja, dan kini saatnya kami membalas
kunjungan mereka!
Hanya dalam waktu dua minggu tim Havin Fun Tour menyiapkan segala rupa
tetek bengek perjalanan. Saya menghubungi beberapa kolega di Bali, meminta
mereka untuk menyiapkan venue. Sementara yang lain menyiapkan sarana dan pra
sarana seperti tempat menginap, transportasi, logistik, dan akomodasi. Karena
ketiga band ini termasuk kelompok musik dengan pemasukan pas-pasan, maka dibutuhkan
sponsor. Tidak muluk-muluk, tak ada satu pun koorporasi besar nasional yang
bersedia menjadi sponsor Havin Fun Tour ini, ya, karena memang kami tidak
mengubungi mereka. ;p Para sponsor yang mendukung kami adalah Usaha Kecil
Menengah (UKM) yang sadar bahwa budaya popular ada di tangan anak muda. Tidak
banyak memang jumlahnya, namun karena dilakukan secara bergotong royong, semuanya
sudah mencukupi.
Waktu yang dinantikan pun tiba, HAVIN FUN TOUR X FUN AS TOUR dilakukan sepanjang
27 - 31 Agustus 2018. Kami melakukan
perjalanan darat, berangkat menggunakan tiga mobil. Satu kontingen dari Solo
berangkat sehari sebelumnya, karena FAT masih menuntaskan show mereka di
Jember, Jawa Timur. Sedangkan kontingen dari Yogyakarta berangkat sore hari.
Hampir dua puluh jam perjalanan santai kami tempuh. Kira-kira pukul delapan
malam WITA kontingen Havin Fun Tour mendarat di beskem yang terletak di Jalan
Mahendradata, Denpasar Bali. Sementara kontingen Fun As Tour mendarat beberapa
jam setelahnya, mereka bermukim di kawasan Canggu.
Sesuai namanya, usai check in di beskem, beberapa anak-anak Havin Fun Tour
langsung cus ke La Brisa, sebuah tempat aduhai yang berada di pinggir pantai
Canggu. Dengar-dengar info di sana sohib dan kolega saya sedang berpesta, The
Hydrant, JRX, John & Jail Story, tiga punggawa pionir dan pelestari kultur
Rockabilly di Pulau ini diundang untuk acara charity di sana. Namun kami
terlambat sedikit, setibanya di sana band-band tersebut sudah mengangkut alat
musik mereka, panggung pun dikuasai serangkaian Dics Jockey yang mengiringi 90%
tamu ‘Londo’ berdansa ajojing. Malam pertama Havin Fun Tour diawali dengan
suasana ramah tamah dengan sohib dan kolega setempat, kami pun pulang pagi.
Hari pertama rangkaian HAVIN FUN TOUR X FUN AS TOUR dimulai, kami mengawali
pertunjukan di St. John Cafe pada 27 Agustus. Tempat ini sebuah coffee shop
yang berada di lantai dua di sebuah pertigaan jalan. Kecil namun bersahaja, di
St. Jhon Cafe kami ditemani oleh beberapa pengisi lokal, di antaranya The
Catroll dan Kanan Lima. Kedua band asal Bali ini sangat enerjik, tentunya
memancing anak-anak Jogja dan Solo untuk beraksi lebih panas lagi.
Hari kedua dilanjutkan di Sanur Garage Bar pada 28 Agustus, dua band lokal di atas masih menemani stage kami. Bermain Sanur Garage Bar sepintas mengingatkan saya pada Retro Classic Cycles, sebuah workhsop motor kustom di Yogyakarta yang juga kerap dijadikan arena band-band-an. Sanur Garage Bar adalah sebuah garasi, ada bar, ada stage kecil dan display motor-motor yang sedang dan telah di-kustom sedemikian rupa. di St. John Cafe dan Sanur Garage Bar ini juga diwarnai oleh aksi Nietzsche Doctrine, seorang DJ asal Yogyakarta berinisial Sugriva alias Arumtaka.
Setelah tampil di Sanur Garage, saya dan Fendee langsung bergegas ke Twice
Bar, Kuta. Di sana kami menemani Eko Ramone yang sedang tampil solo memainkan R.A.M.O.N.E.S
dan tembang-tembang pilihan lainnya. Perwakilan ROKET hanya saya dan Fendee, sementara Agib dan Tutoet masih berkutat dengan kesibukan reguler mereka, ROKET dibantu oleh Deniadit (Frogstone) yang sudah sekian tahun absen dari perpanggungan dan Ebo (Havinhell. Dengan slogan 10% skill, 90% attitude, ROKET berani untuk mendukung HAVIN FUN TOUR.
Benang merah yang menghubungkan keempat band dalam HAVIN FUN TOUR X FUN AS
TOUR ini adalah pada kesamaan genre yang diusung, tidak lepas dari kultur punk/garage rock. Masing-masing band di
HAVIN FUN TOUR X FUN AS TOUR ini bisa dibilang memiliki keunikan yang menjadi
ciri dan karakternya masing-masing. Seperti Havinhell, band punk yang eksis sejak 2009, selain produktif berkarya mereka
juga terus bereksplorasi musik melalui apa yang mereka istilahkan “Sweet Punk”,
ini tercermin di album mereka “Super Fighter” yang rilis 2012 lalu.
"Kalau dari Havinhell, saat ini Ika sedang mempersiapkan kelahiran
anak ke dua, jadi sementara tidak memungkinkan ikut manggung," kata Ajeng gitaris/vokalis
Havinhell.
Perempuan yang kerap berkolaborasi dengan Superman Is Dead ini berujar,
meski tanpa personel utuh, atas kesepakatan bersama, Havinhell tetap melakukan
tur untuk mempopulerkan karya mereka di Pulau Dewata.
Venue ketiga adalah Gimme Shelter, pada 29 Agustus. Kali ini kami yang memerawani stage. Dimulai dari ROKESTER, sebuah band grunge/garage rock yang dibentuk 2016. Manifestasi ide-ide liar dari band ini bisa dicicipi di album LI(F)E yang rilis 27 Juli 2018 lalu. Rokester digawangi oleh Fendee yang juga gitaris ROKET. Karena kedua rekannya berhalangan, Ia dibantu oleh Wawakz (Bass) dan Ebo Havinhell (Drums). Gimme Shelter menjadi rumah kedua saya selama berada di Bali. Hampir setiap hari mulai tengah malam usai rangkaian tur, hingga dini hari, saya membunuh waktu bersama kolega dan sohib Bali di sana, sementara personel band lain memilih beristirahat atau melanjutkan disko di tempat lain. Gimme Shelter adalah ‘House Of The Rising Sun’, tempat yang ramah, hangat sekaligus panas, dengan tembang-tembang Rock pilihan yang selalu bergema, ditambah orang-orang yang bekerja di sana adalah kawan-kawan baik, Didit, Eko (The Sneakers), ToCash (mantan gitaris Devildice), dkk selalu setia menemani, bahkan hingga malam terakhir.
Esoknya 30 Agustus 2018, giliran Broadcast Space kami porak-porandakan.
Meski sebagian masih letoy, letih, usai pesta panas di Gimme Shelter pada malam
sebelumnya, namun aura Broadcast Space yang terletak di Munggu, Bali ini seakan
tidak sudi membiarkan tubuh-tubuh kami tanpa stage diving, headbang, jumpalitan,
berteriak, meraung-raung di sepanjang tur. Band punk setempat; White Rose, N-Joy,
dan The Rolic yang tampil malam itu semakin memanaskan HAVIN FUN TOUR X FUN AS
TOUR. Di sesi terakhir, The Rolic berkolaborasi dengan Ari Hamzah (FAT), mereka
bernostalgia dengan lantunan Blink 182.
FUN AS THIRTY, band asal Solo yang meskipun berusia muda namun memiliki
personil yang sudah malang melintang di dunia musik. Dengan hentakan melodic punk, mereka telah meluncurkan
album debut berjudul F.A.T di tahun 2017, “Bagi kami hajatan ini adalah agenda
yang sudah ditunggu, karena melalui tur ini kami dapat lebih memperkenalkan
potensi anak muda yang berasal dari kota Yogyakarta dan Solo.” kata Ari Hamzah,
drummer yang pernah menjadi bagian Endank Soekamti hingga pertengahan 2016
lalu.
Akhirnya, Twice Bar menjadi lokasi penutup rangkaian tour ini pada 31
Agustus 2018. Rangga 13, biduan Rockabilly asal Jogja yang juga menjadi road
manager Havin Fun Tour berkolaborasi dengan unit Rockabilly setempat, The Lucky
Cats. Pertemuan keduanya jelas bukan yang pertama, keduanya sering berpesta,
A-Gogo, Rock & Roll baik di Jogja maupun Bali. Rangga 13 & The Lucky
Cats menjadi band pembuka dan The Sneakers menjadi penutupnya. Menjadi
pamungkas, tentu saja ada kolaborasi di ujung acara. Bicara soal Twice Bar,
kayaknya gak seru kalau ditulis di sini, bisa mengandung fitnah duniawi, nanti
aja kita COD-an, bertransfer cerita, energi, dan cinta.
Terima Kasih Bali, salam dari Yogyakarta atas nama cinta!
(Kiki Pea)
****
HAVINHELL:
ROKESTER:
ROKET
FUN AS THIRTY
———————————
HAVIN FUN TOUR X FUN AS TOUR
Supported by :
@frogstone.co
@filosofisambal
@starcrossclothing
@eight_wrdrb & @highandlowspace
@ayamgeprekharmoni
@mieayamkamehame
@jogjaaudio
@nimcoroyalstore
@shockinglabs
@nonminofficial
@joebillyguitars
@saintbarkley
@dev.ltd
@blackbeancoffeeroastery
@hijuiceina
@308absltunscrd
@doortugoods
@andigital.camera
Media Partner :
@bandungmagazine
www.dapurletter.id
@resolve_event
@mediakomunitas
@indiebdgmusic
@yk.wknd.gigs
@zoraradio
@mingguproduktif
@temukonco
@bandungmagazine
www.dapurletter.id
@resolve_event
@mediakomunitas
@indiebdgmusic
@yk.wknd.gigs
@zoraradio
@mingguproduktif
@temukonco
Keep Rockin' !
ReplyDelete1-2-3-4