Kekurangan dana untuk merilis album perdana, tidak membuat
Sangkakala lantas menyerah. Band Heavy Metal ternama asal Bantul ini menggelar
malam penggalangan dana di Kedai Kebun Forum, Jl Tirtodipuran, Rabu, (2/10)
kemarin. Acara yang digelar mulai pukul 12.00 – 22.00 WIB ini juga menjadi rangkaian
Heavymetalithicum Project, yang puncaknya yaitu Rilis Album. Menurut Blankon, vokalis Sangkakala album perdana tersebut akan keluar pada Oktober
ini.
Pada malam tersebut, bisa dijumpai berbagai hal unik yang
tidak biasa dilakukan kelompok musik rock pada umumnya, Diantaranya:
Memorabilia Auction berupa Lelang Pernak-pernik Sangkakala, Sablonase yaitu ‘Live
Sablonase’ oleh Krack studio. Pengunjung cukup membawa kaos, kain, kertas, tote
bag, bendera, bandana, serbet, untuk disablon dengan desain Sangkakala. Malam
itu juga ada ‘Klitikan’ yang menjual barang-barang bekas berguna.
Tidak hanya musik, Sangkakala juga menyediakan stand untuk Rajah
Kulit oleh seniman tato Helly KKK, dan Carpe Diem. Tidak lupa, seperti acara
yang pernah digelar sebelumnya, juga ada stand Pangkas Rambut olej Rudy Atj
(bassist Sangkakala) yang hanya khusus menerima potongon rambut ‘Gondes’. Sebelum
Sangkakala tampil di depan Macanista (para penggemarnya), suasana malam
dipanaskan oleh pertunjukan musik dari The Frankenstone,Kiki & The Klan,
dan Video Screening Sangkakala Journey oleh Snoop Doc Film.
Hendra Priyadhani yang akrab disapa Blankon ini mengatakan bahwa selain
melakukan pertunjukan musik, setiap tahunnya, Sangkakala pasti membuat acara,
dan tahun ini adalah acara penggalangan dana. “Sejauh ini banyak teman yang
membantu, termasuk rekaman dan mixing, harus ada berapa hal yang harus
diselesaikan seperti, cover, dan album edisi khusus berbentuk miniatur jaket,”
ungkap lelaki yang kerap menggelar pameran seni rupa ini.
Bentuk visual penampilan Sangkakala secara totalitas mengacu
pada zaman keemasan glam metal era 80an. Tidak hanya itu, dengan kesadaran
penuh mereka membuat bentuk-bentuk visual lainnya seperti, banner dan percikan
kembang api yang meriah. visual. Beragam artwork, t-shirt, poster, banner,
hingga komik yang mereka produksi secara sendiri.
Pada hajatan seni rupa Bienalle Jogja X lalu, Sangkakala
menggelar proyek seni multi-disiplin bertajuk ‘Macanista’. Proyek ini terdiri
dari beberapa kegiatan yang menekankan glam rock sebagai highlight, seperti
glam-rock hairstyling, custom costume dan pembuatan fans attribute berupa
poster, flyer dan banner yang kemudian diakhiri dengan konser tunggal di
Amphitheatre Taman Budaya Yogyakarta.
Sangkakala adalah sebuah band yang setia mengusung musik heavy metal sejak berdirinya Oktober 2005
lalu. Grup cadas yang beranggotakan Baron Capulet Araruna a.k.a Hendra
“Blankon” Priyadhani (Vocal), Rudy “Atjeh “ Dharmawan (Bass), Ikbal S Lubis
(Gitar), dan Riono Tanggul Nusantara
a.k.a Tatsoy (drum) ini memang berlatar
belakang seni rupa dan musik, maka tak
heran jika mereka sangat terampil memadukan kedua unsur disiplin tersebut.
Dengan musik cadas yang dipadukan
dandanan ala glam rock, rambut mullet, sepatu hi-top, hingga celana ketat
bermotif ular, macan, atau berwarna mencolok ini maka jadilah Sangkakala
sebagai "No Wave Bantul Heavy Metal". (*)
Baca juga: Sangkakala: Aerobic Glam Rock Bantul
No comments:
Post a Comment