Wednesday, November 22, 2017

Bedah Kaset Grace Simon 79

Pernah tahu lagu 'Kupu-Kupu Malam', 'Bing'?

Kedua lagu manis yang memotret kenyataan itu dinyanyikan oleh GRACE SIMON. Sepanjang tahun 70an, Grace banyak mengeluarkan hits, dan tampil di satu satunya televisi di republik ini saat itu, TVRI.

Tahun 1979, Grace Simon merilis album berjudul angka tahun tersebut. Ia berkolaborasi dengan beberapa musisi termasuk Yan Antono sebagai penata musik. Nama Abadi Soesman juga tercatat mewarnai album ini. Dua lagu yang saya sebutkan di atas, tentunya tidak termaktub dalam album ini.

Tidak ada gaya vokal yang berteriak-teriak mengotot-ngotot dan melengking ala kebanyakan Rocker 70an di sini, yang ada ialah irama rock yang manis yang sangat mendominasi warna album ini. Beberapa bernada progresif, sebagiannya sangat manis seperti era band-band macam The Marvelettes, juga The Ronettes, eh.. sentuhan 'hippy' ala Jefferson Airplane juga kental deh.

Berbeda dengan versi aslinya, lagu 'Panggung Sandiwara' dimainkan dengan sangat manis di album ini. Satu hal yang paling saya suka dari album ini adalah sampulnya, Epic banget!

Di album ini Grace juga menciptakan lagu sendiri, bersama Minggus Tahitoe ia menulis hits andalan 'Yang Paling Indah'.
Saya menyukai Grace Simon bukan hanya sebagai penyanyi, tapi juga aktris. Beberapa filmnya yang pernah saya tonton adalah 'Cincin Berdarah', 'Benyamin Spion 025', 'Ratapan Anak Tiri', juga dua film favorit saya sepanjang zaman; 'Benyamin Koboi Ngungsi', 'Benyamin Tukang Ngibul'.

Ibarat tubuh manusia, kaset pita juga memiliki tubuh, jeroan, dan ruh. Nah, salah satu kaset favorit saya, GRACE SIMON 79 ini sedang sekarat dan membutuhkan operasi bedah saraf.

Sebagai dokter bedah kaset, saya menggunakan metode konvensional, yakni bedah terbuka dimana saya harus membuka tengkorak kaset untuk menjangkau bagian dalam tubuh kaset itu sendiri. Metode ini tidak perlu menggunakan mikroskop, endoskop, dan sejenisnya, cukup hanya obeng plus dan selotip. Karena dua baut di bagian bawah sudah dol, maka dengan terpaksa saya membongkar dengan sedikit kekerasan.

Sebelumnya saya juga ingin mempraktikkan Ilmu Ragasukma, yakni teknik melepas sukma keluar dari tubuh fisik yang bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti: meditasi, dzikir, dan olah nafas. Nama lain ragasukma adalah: meraga sukma, rogosukmo, ngrogo sukmo, atau rogo sukmo, yang pada intinya adalah melepas pita keluar dari badannya, lalu memindahkannya ke badan kaset lainnya.

Namun untuk menjaga keotentikan, saya memilih untuk tetap menggunakan tubuh yang lama. Alhamdulillah, Puji Tuhan kaset ini sudah pulih membaik dan masih bisa dinikmati dengan seksama. (*)

No comments:

Post a Comment

Featured