PERTENGAHAN
Februari ini tepatnya Selasa (12/2) lalu, Endank Soekamti memulai mengerjakan
proyek besar mereka. Setelah meluncurkan novel, video dokumenter, dan album ke
lima yang spektakuler dan inspiratif, dilanjutkan dengan promo media tour, trio
Erix, Dory, dan Ari kini mengerjakan videoklip dari lagu-lagu terbaru mereka.
Tidak tanggung-tanggung, rencananya 16 lagu yang terdapat di album Angka 8 ini
semuanya akan dibuatkan video klip dengan tema sama, dan saling
berkaitan.
Hingga kini sejak
diluncurkannya pada 12 Desember 2012 lalu, sebanyak 3.300 lebih boxset ekslusif
mereka telah terjual. Bahkan edisi album yang terbatas ini sudah banyak
diborong oleh Kamtis Family (fans Endank Soekamti) yang ada di negeri jiran
Malaysia. Uniknya, bahkan ada juga pasangan kamtis yang menjadikan boxset album
ke lima Endank Soekamti ini sebagai mas kawin mereka.
Lagu pertama yang
dikerjakan video klip nya adalah ‘Angka 8’. Sesuai isi lagunya, video klip ini
bercerita soal persahabatan. Seperti yang terlihat pada artwork di album terbaru mereka yang berjudul
sama, tema yang diusung kental dengan nuansa militer. Untuk keperluan kostum,
band pop punk asal Yogyakarta ini membuat sendiri
seragam militer ala Kamtis Army.
Menurut Erix Soekamti, video klip ini bercerita
tentang Kesatuan Soekamti Company yang berlatar belakang berbeda-beda. Di
dalamnya terdapat copet, mafia, pemabuk, dan sebagainya. Mereka kemudian
ditahan polisi dan masuk ke sebuah wilayah bernama Area 8 yang diam-diam
dimanfaatkan untuk membuat pasukan elite Kamtis Army.
“Persahabatan itu oke disaat segalanya ‘fine’, tapi kalau sedang nggak punya uang, suasana ‘nggak fine’ semuanya akan berbeda, teman sejati ada ketika sedang tidak ‘oke’, gambaran situasi yang cocok adalah saat perang, dimana taruhannya adalah nyawa,” ujar Erix menjelaskan konsep proyek tersebut.
“Persahabatan itu oke disaat segalanya ‘fine’, tapi kalau sedang nggak punya uang, suasana ‘nggak fine’ semuanya akan berbeda, teman sejati ada ketika sedang tidak ‘oke’, gambaran situasi yang cocok adalah saat perang, dimana taruhannya adalah nyawa,” ujar Erix menjelaskan konsep proyek tersebut.
Dalam pembuatan
karya ini, Erix yang juga selaku sutradara mengaku terinspirasi dari film ‘Band
Of Brother’. Hal ini bisa terlihat dari tata artistik, kostum, hingga spesial
efek yang akan digunakannya. Ke-16 lagu tersebut nantinya akan dipotong-potong
dan disusun menjadi satu cerita, dan produksinya pun lebih fokus ke film.
Secara pribadi
sebenarnya Erix mengaku tidak pernah bercita-cita menjadi tentara, namun ada
nilai positif yang bisa diambil dari ketentaraan bagi seorang rocker, di
antaranya adalah kedisiplinan. “Band rock kan identik dengan ‘slenge-an’, nggak
bisa bangun pagi, saat jadwal promo, semua jadwal itu kan pagi hari, jadi harus
belajar disiplin. Sebagus-bagusnya band, nggak akan jadi kalau tidak ada disiplin
di dalamnya,” tegas frontman Endank Soekamti ini.
maunya di 'Rokok'i yoo? |
Ayo Kalo Berani... MAJU!!! |
Jika disimak dari
artwork yang terdapat pada sampul album Angka 8 Endank Soekamti ini, kita bisa
melihat berbagai simbol dan pesan yang tersirat didalamnya. Contohnya, pada
gambar tersebut terlihat Erix sedang mengangkat dan mengepalkan tangannya. Ini
melambangkan ‘kemerdekaan’, yaitu merdeka membuat karya sesuai apa yang
diinginkan. Di tengah, Ari sang penggebuk drum mengacungkan telunjuknya seolah
sedang menantang, sedangkan posisi tangan sang gitaris Dory terlihat seperti
‘onani’, yang melambangkan ketika berkarya juga harus memuaskan diri sendiri.
Sedangkan tank di
belakang mereka bertiga diibaratkan sebagai Euforia Records, label baru mereka
yang siap memperjuangkan apa yang ingin dikerjakan, tanpa harus bergantung dari
industri besar yang selama ini menaungi mereka.
Ketika ditanyakan
apa yang sebenarnya ingin dilawan oleh seorang Erix Soekamti? ia menjawab
santai, “Yang pertama ya harus bisa melawan diri sendiri, contohnya rasa takut,
sifat nggak pede, dan lainnya,” jawabnya.
Erix Soekamti (Sutradara) dan Erick Wirasakti (Kameraman) |
Meski hujan deras
mengguyur di saat produksi mulai siang hingga sore, namun seluruh kru Endank
Soekamti tetap melanjutkan syuting video
klip yang dilakukan di pesisir Pantai Parangkusumo, Bantul ini. Pengambilan
gambar yang dilakukan oleh kameramen Erick Wirasaktu ini pun tetap dilakukan
meski seluruh badan basah kuyup diguyur hujan.
Pada proyek ini,
Endank Soekamti melibatkan seluruh kru, dan teman-teman dekat untuk ikut
berpartisipasi dalam produksinya. Menurut Erix kunci bagaimana Endank Soekamti
dan seluruh kru bisa selalu harmonis, dan bersinergis adalah sederhana, yaitu
saling menghargai, dan percaya. “Respect,
and trust each others, itu kata kunci menjaga kekompakan,” tegasnya.
Pada video-video
ini, lelucon khas Endank Soekamti tentunya juga tidak ketinggalan untuk menjadi
bagian dalam setiap karya mereka. Contohnya, sebagai Pasukan Elit, mereka
menggunakan senjata yang tidak mungkin dikenakan oleh tentara pada umumnya.
Nantinya, video-video tersebut akan diunggah per lagu, dimana setiap bulannya Endank Soekamti akan mengunggah satu lagu. “Setelah tujuh episode, akan di stop dulu, dan sisanya menunggu hingga seluruh filmnya selesai,” jelas Erix mengenai proyek yang rencananya akan diselesaikan selama setahun ini.
Nah, Penasaran dengan video klip mereka? Mari
kita tunggu hasilnya di channel
YouTube Endank Soekamti.
(*)
Viva L' Clandestino |
KAMTIS ARMY |
FOTO: @HellEnak (Helena Lea Manhartsberger)
TEKS: @kikiepea (Riezky Andhika Pradana)
NB: Artikel ini juga dimuat di Harian Tribun Jogja edisi Minggu (17/2/2013)
Bersambung cerita pembuatan videoklip selanjutnya:
BACA JUGA >> Endank Soekamti Gandeng Melanie Subono dalam Video Klip "Mantan Jadi Teman"
BACA JUGA >> Endank Soekamti Gandeng Melanie Subono dalam Video Klip "Mantan Jadi Teman"
Fotonya helena keren2 yakkzz kie.. mantap ya mantan fotografer perang
ReplyDeleteTOP buat kreatifitas Endank soekamti dan komponen-komponen di dalamnya..
ReplyDeletekereeeeen sekali {}
ReplyDeletedengan inofasi yang tiada henti.
aku bangga menjadi kamtis family {} :*