Tuesday, March 27, 2012

Jerinx: Menjadi Punk Tak Harus Anarkis

Wawancara saya dengan Jrx ini juga dimuat di Tribun Jogja edisi Minggu, Oktober 2011 lalu

Obrolan ini juga terkait dengan peristiwa pemboman ATM BRI di Jl Gejayan, Yogyakarta. Polisi mensinyalir pelakunya adalah kelompok Anarki


... dan ini kutipannya:

Menurut Jerinx, drummer band beraliran punk rock asal Bali, Superman Is Dead (SID) arti anarki sendiri cukup luas, dan tidak harus 100% diterapkan dengan agresivitas. “Anarki tidak harus menjadi vandalis, dan apakah seorang punk harus menjadi anarki? tidak juga!” tegasnya.




Drummer yang bernama asli Ary Astina ini berujar kalau setiap manusia berpotensi menjadi seorang anarkis. Punk sendiri juga memiliki arti yang luas, punk tidak harus berideologi garis keras. Di antaranya ada punk yang nihilis, dan hedonis. “Ada juga punk yang positivis, seperti gerakan straight edge yang anti alkohol, dan narkotika, atau yang lebih ke arah sport seperti, skate punk,” imbuhnya.

Menurut Jerinx punk dan anarkisme adalah sama-sama sebuah sub-kultur. Maka tidak menjadi keharusan seorang punk menjadi anarkis, dan begitu juga sebaliknya. “Tidak semua aktivis anarkis mendengarkan musik punk, bahkan mereka mendengarkan jenis musik yang lainnya,” tambah Vokalis Devildice ini


Mengenai posisi SID, Jerinx mengatakan kalau ia sendiri bingung posisinya berada dimana. Latar belakang mereka yang berasal dari Bali tidak mengarahkan mereka menjadi seorang anarko. “Tapi jika ditanya apakah harus melawan, ia mengatakan bahwa itu merupakan sebuah kepastian. Namun apa yang dilawannya selalu berubah-ubah. “Terkadang melawan bentuk-bentuk fasisme, dan dalam skup yang lebih kecil, kami juga melawan bentuk kapitalisme lokal seperti kasus BIP di Bali,” tegas musisi kelahiran Kuta, 10 Februari 1977 ini.


Bersama teman-temannya di SID, Bobbykool (vokal/gitar), dan Ekarock (bass), Jerinx kerap kali melakukan aksi turun ke jalan untuk mengritik proyek Bali International Park (BIP) di kawasan bukit, Jimbaran. Proyek di atas lahan terlantar seluas 200 hektar ini nantinya akan dijadikan fasilitas Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) kerjasama Asia Pasifik (APEC) tahun 2013.

Jerinx juga mengatakan kalau ideologi SID sedikit nihilis, “tapi kami tetap ada di sisi positivis, seperti mengadakan acara-acara pendidikan tentang ekologi, dan semacamnya,” ujarnya tersenyum. (*)


No comments:

Post a Comment

Featured