MUSIK
Rockabilly, sejak awalnya memang memiliki koneksi yang kuat dengan dunia dan
gaya hidup otomotif. Pada perkembangannya, musik asli Amerika yang muncul di
tahun 1950-an ini, kian populer dan mendunia. Membahas genre rockabilly yang
terdiri dari racikan blues, country, dan gospel ini bukan hanya melulu bicara
soal musik, tapi juga merambah ke budaya lainnya seperti; potongan rambut,
tarian, tattoo, grafiti, fesyen, dan otomotif.
Untuk urusan
otomotif, para pengusung genre ini akhirnya kental dengan nuansa mobil-mobil
Amerika lawas tahun 50-an yang juga dikenal dengan Hotrod. Di Amerika, setiap
tahunnya digelar event akbar 'Viva Las Vegas' yang khusus merayakan pernak
pernik kultur Rockabilly. Perkembangan
kultur ini juga sampai ke Indonesia, bahkan di Jogja yang menjadi 'magnet
Rockabilly', telah lama memiliki komunitas musik, dan beragam komunitas
otomotif. Mengadopsi acara Viva Las Vegas, komunitas Hotrodiningrat untuk kali
kedua menggelar Hotrod Weekend Party (HWP).
Bertempat di parkiran barat Jogja
Expo Center (JEC) Sabtu-Minggu, (19-20/11). Selama dua hari, suasana parkir
barat JEC pun seakan disulap menjadi parking area ala Amerika, dengan gate
custom yang dan ambience yang sangat tematik. Selain mobil dan motor klasik
Amerika, event ini juga dimeriahkan dengan beberapa komunitas dan acara lainnya
seperti Lowrider, Pedal Car, Diecast, Pinsrtriping, Pin Up Girls, Exhibition
Local Builder, Barbeque, Junkyard, dan Barbershop.
Di perhelatan
kali ini penyelenggara HWP memercayakan urusan panggung, para penampil, dan
hingar bingar urusan Rock & Roll kepada Rockins Spades Rockabilly Club YK. Setelah
beberapa kali ngobrol-ngobrol santai, sambil melacak juga melirik band-band se-antero
negeri, akhirnya kami pilih beberapa band yang dianggap bisa merepresentasikan
koneksi Rockabilly & Hotrod. Kami Rockin Spades Rockabilly Club YK tentu adalah
sebuah paguyuban yang independen, tidak ada kepentingan lain bagi kelompok ini
selain; 100% Rock & Roll. Komunitas ini tidak terlibat aktivitas politik
praktis manapun, dan tidak terikat ‘kontrak’ dengan instansi apapun.
The Hydrant (Bali) |
Tahun ini HWP
kembali mengundang The Hydrant untuk tampil. Yang perlu dicatat adalah band
asal Bali ini pada April lalu mendapat
kehormatan untuk tampil di ajang rockabilly terbesar sejagat, Viva Las Vegas
2016. Dengan semangat tempur tinggi,
setidaknya bekas debu-debu di Viva Las Vegas bisa mereka tularkan ke ajang ini. Selain The
Hydrant, HWP 2016 juga dipanaskan oleh band asal Bali lainnya yakni Devildice,
band yang dimotori oleh JRX (Superman Is Dead), dan The Poppies yang memainkan
tembang instrumental ala The Ventures, hingga Dick Dale & The Del Tones.
Devildice (Bali) |
Band lainnya
yang meramaikan acara berkumpulnya para builders, hotroders, dan pecinta mobil
dan motor klasik Amerika ini ialah Prison Of Blues. Pada September lalu, band
psychobilly asal Temanggung, Jawa Tengah ini tampil di Northampton, Inggris.
Mereka telah berhasil membakar Bedlam Breakout, festival musik Psychobilly
terbesar di Inggris, dan membuat semua penonton terpana. Tampil juga beberapa
band dari kota lain yakni; Rebel Of Law (Klaten), Donald Duck (Purwodadi), dan
Slaras (Bandung).
Dari Jogja pun
tidak ketinggalan, band tuan rumah yang menggoyang panggung HWP 2016 ialah
Rusty Grill, Milky Racers, The Blue Train, Sick Brain, dan Kiki & The Klan. Usai berpesta selama dua hari di lapangan parkir JEC, mobil-mobil hotrod yang
datang dari berbagai daerah ini melanjutkan konvoi ke arah Jalan Magelang.
Pesta pun kembali berlanjut di Liquid Cafe mulai jelang tengah malam, hingga
pagi menjelang. Para musisi yang terlibat di acara ini menggelar jam session dengan tembang-tembang
favorit, semua larut dalam pesta: Rock & Roll Sampai Mentok. (*)
Foto: Alief
Faizul Akbar & Galih Caesar Prabowo
The beauty of the space and food get 5 juicy stars. The place was built with class! I'm no critic, but this place makes you appreciate design and aesthetics. I went to two LA event venues. Both times, I had a great experience.
ReplyDelete