SEMUA manusia menginginkan kebahagiaan dan berusaha
semaksimal mungkin untuk memperoleh kepuasan sejati. Nah, kali ini kita fokus
pada kepuasan rohani..... jika melihat dari perspektif kaum bijak bestari,
semua sepakat bahwa menjadi bahagia ialah dengan tidak menjadikan materi
sebagai urusan segala-galanya, apalagi menjadi tujuan hidup. Lewat musik,
sebagian orang percaya bahwa nada dan irama, juga lirik yang menggugah bisa
menyembuhkan berbagai penyakit rohani.
![]() |
artwork: Wawakz (@tempatkerja) |
Belum lama ini saya mampir ke salah satu blog favorit saya,
yakni masjaki.com. Lewat tulisannya 'Rezeki Lagu Religi' masjaki mencoba mencari pengertian antara lagu religi dengan lagu rohani.
Meskipun ujung pangkalnya sama, yakni soal puja puji pada Sang Pencipta, ada
semacam tembok tinggi antar dua kubu. Ia mencoba berdialog dengan Google, dan
menemukan bahwa frasa lagu religi merujuk pada Bimbo, Hadad Alwi, serta Opick,
sedangkan lagu rohani mengacu ke lagu-lagu paduan suara gereja.
Berhubung ini bulan Ramadan, maka sengaja saya pilih
lagu-lagu rohani yang 'Islami'. Mengapa diberi tanda petik pada kata 'Islami'?
karena Islam adalah agama yang sangat unik. Para penganut dan yang tidak
menganutnya memiliki pandangan yang relatif berbeda. Islam tidak identik dengan
Arab, karena tidak semua bangsa Arab pasti beragama Islam. Sebagian berpendapat
bahwa Kebudayaan Islam tidak sama dengan Kebudayaan Arab, lagu religi Islam itu
buat saya tidak selalu yang berirama padang pasir, berbahasa Arab, atau yang
berlirik 'menyek-menyek'.
Lagu lagu yang saya kurasi berikut ini merupakan lagu yang akrab
di telinga saya di waktu dan tempat yang berbeda. Lewat lagu lagu tersebut saya
merasakan nuansa 'religius' yang membuat rohani bergetar. Jangan harap
menemukan lagu-lagu religi rujukan Google seperti; Hadad Alwi, serta Opick.
Karena ini adalah lagu-lagu 'religi' versi saya, teksnya pun ditafsir seenaknya
sesuai isi kandungan rohani saya.
Semua teks termasuk di dalamnya lirik lagu, buku, novel,
puisi, artikel koran, majalah, catatan harian, bahkan prasasti, hingga kitab
suci adalah pesan-pesan tertulis yang berhak kita tafsir. Pakar semiotika, Roland
Barthes dalam esainya 'The Death of The Author' memberi tahu bahwa ketika
pengarang menulis karyanya, maka sebenarnya dia (pengarang) telah mati. Dia
terpisah dari teksnya. Teks tersebut sekarang sudah bukan miliknya lagi. Pendek
kata, ketika teks terlahir, maka pengarang telah tiada, dan digantikan oleh
pembaca yang bebas menafsirkan teksnya. Pembacalah yang kemudian akan memaknai teks
menurut pemahamannya masing-masing, menurut kepentingannya masing-masing pula. Nah
cukup sudah mukadimah yang mulai rada rada kepanjangan ini, langsung saja ini
dia 20 Lagu Religi yang (Tidak) Islami:
20. Hari Terakhir
Peradaban - FSTVLST
Keliaran, sound yang kasar, lirik yang menusuk, hingga
attitude yang ditawarkan FSTVLST memang menjadi tanggung jawab kelompok musik
yang menjadikan Rock sebagai tunggangannya. Pada lagu ini Farid Stevy si pembuat
lirik menuliskan frase seperti ‘Barbarian Bersorban’, ‘Gila belanja’, ‘Bangga
berdosa’, ‘Cendikia pendusta’, dan sebagainya. Frase tersebut kemudian
dirangkai seperti lagu karnaval yang isinya adalah dekadensi, sepertinya tidak
sedang terjadi apa-apa, padahal kita sedang merayakan karnaval ‘kemunduran’.
Begitulah memang keadaan umat beragama mayoritas saat ini, banyak
wanita menjadi budak atas kelaminnya, memeluk agama tanpa tuhan, dan ibadahnya
adalah belanja. Sedangkan para lelakinya banyak yang menjadi sundal atas ambisi,
memeluk agama tanpa tuhan, dan ibadahnya adalah berperang. Mendengarkan rintihan
dalam lagu ini kerisauan saya bertambah, bagaimana cara memperbaiki keadaan
umat akhir zaman yang sudah sedemikian kacaunya. Lagu ini adalah sebuah pecutan
bagi para rohaniawan dalam membentengi umat dari para barbarian bersorban yang maniak
perang lagi brilian dengan citra curian.
19. Entah Jadi Apa -
Slank
Entah aku
nanti jadi apa..?
Entah aku
jadi apa saja (terserah)
Asal.. kecil
disuka dan muda terkenal..
Tua kaya raya
mati masuk surga.....
Kayaknya ini jadi keinginan banyak orang ya? Ketika
lahir di dunia, kita belum mengenal Diri Sejati, keluarga lah yang kemudian memberi
kita nama, untuk kepentingan identitas dan pengakuan administrasi akte
kelahiran, KTP, dan sebagainya. Agar hidup merdeka dan tidak saling membohongi,
manusia harus kembali mengenal dirinya. Setiap orang harus dididik untuk
menyadari perannya dalam hidup ini. Surga
dan neraka tidak bisa ditolak oleh manusia. Gak perlu nunggu mati untuk
merasakan Surga, karena Surga di dunia adalah rasa bahagia, ketenangan, dan
kesenangan batin. Sebaliknya rasa bingung, kalut, muak, risih, menderita itu adalah
neraka di dunia.
18. Kau
Dimana - Atik CB
Ini adalah lagu tentang kerinduan yang amat sangat. Bagaimana
jika 'Kau' adalah kata ganti untuk Tuhan? Sebuah syair dari Abu Ali ats-Tsaqafy
berbunyi: "Wahai yang tercekam rindu
karena perpisahan panjang. Bersabarlah, siapa tahu esok engkau bertemu Sang Kekasih".
An-Nashr Abadzy menyatakan, “Semua orang
mempunyai tahap kerinduan. Namun tidak semuanya mengalami tahap gelora, dan
siapa yang memasuki gelora itu, justru akan linglung,”
Jika Atiek CB bersenandung: "Kala Hati terpecah
dua, Airmata terjatuh sudah.. Kau ada dimana ? Kau berada dimana ? maka Abu
Utsman menuturkan, “Tanda rindu adalah mencintai kematian dengan hati yang
ringan.”
17. Aku tetap Aku -
Gito Rollies
Di zaman kejayaannya sebagai bintang rock, Gito Rollies ialah
sosok yang bengal, enerjik, dan sensasional, dan ini adalah lagunya para 'pemberontak'.
Dengan lantang Sang Rocker berteriak kepada para pemuka agama "Sudah tutup saja semua khotbahmu, Kau
berikan saja kepada anakmu, kepada cucumu, Sebab ini adalah kakiku, Kemana ku
melangkah adalah kehendak diriku"
banyak orang yang merasa terancam keselamatannya oleh
sekelompok orang yang merasa punya otoritas dalam memaksakan agama. Kelompok
tersebut menganggap mereka yang berada diluar kelompoknya adalah 'kafir',
'sesat', dan makian makian tak pantas lainnya. Keimanan itu berdasar pilihan dengan kesadaran,
bukan atas suatu tekanan. Sungguh tanpa paksaan, Sang Rocker beberapa tahun
sebelum akhir hayatnya, kemudian justru berbalik menjadi seseorang yang taat
beragama, dan mengisi hari-harinya dengan berdakwah. Saya sendiri pernah belajar
langsung dengan beliau jaman kuliah dulu.. Gito Rollies adalah idola saya dunia
akhirat. :p
16. Siti Jenar Cypher
Drive - Homicide
Gak usah banyak deskripsi lagi, dari judulnya aja udah
ketauan kalo ini adalah lagu rohani tingkat tinggi, dengerin aja sendiri.
Puncak ekstasenya ada pada mantra: "ada
adalah tiada dan kekosongan itu bernyawa. Bahwa ketidakberujungan semesta
adalah kehampaan bernyala. Bagi mereka yang bernazar hidup tanpa hamba dan
paduka"
15. Hio - Iwan Fals
& Sawung Jabo (SWAMI)
Lagu ini sangat meditatif, jika terhanyut pada lirik dan
musiknya bisa jadi membuat kita 'mabuk' seperti Rumi dan Tarian Darwisnya. Membaca
liriknya kok sejalan ya dengan buku bacaan favorit saya, 'Menjadi Kekasih Allah'
yang berisi tulisan ceramah Abdul Qodir Jaelani, syekh sufi, orang suci terbesar
dalam Islam yang punya julukan Sulthonul Auliya, Quthubul Auliya’. Beberapa
kali konser Sawung Jabo bersama Sirkus Barock, 'Hio' selalu menjadi tembang
pamungkas menutup konser yang selalu dipenuhi penggemar fanatiknya yang datang
dari berbagai lapisan masyarakat. "Aku
tak mau bicara yang tentang aku sendiri tidak tahu, Aku tak mau mengerti kenapa
orang saling mencaci. Aku mau sederhana, Mau baik baik saja, Aku tak mau
mengingkari hati nurani"
Hati memang sering berubah-ubah, bolak-balik, maju-mundur
dalam menerima kebaikan dan kejahatan, kebenaran dan kesalahan. Menurut saya pengertian
bolak balik hati ini adalah penghadapan wajah yang terkadang terhadapkan
pada-Nya, dan di saat yang lain, cenderung menghadap pada urusan dunia…. dan
faktanya, seringkali kita terlena pada hal hal duniawi.
14. Perasaan - Koes
Plus
Koes Plus adalah grup legendaris Indonesia, ratusan tembang
lagu telah mereka luncurkan, sebagian besarnya dihafal luar kepala oleh
penggemar musik lintas generasi. Ini adalah satu nomer favorit saya milik Koes Plus.
Rajin berolahraga itu baik, namun berolahrasa jauh lebih baik. Dengan berolahrasa,
manusia bisa mengontrol emosi, perasaan, dan hati agar bahagia meski dalam kondisi
yang sulit, sakit, juga miskin. Beberapa orang bilang olah rasa itu seni.
13. Mengadili
Persepsi (Bermain Tuhan) - Seringai
Ini adalah tembang realitas umat akhir zaman, Arian13
berteriak lantang: Selamat datang di era
kemunduran, pikiran tertutup jadi andalan. Praduga tumbuh tenteram, menghakimi
sepihak, sebar ketakutan. Membakukan persepsi bukan jadi jawaban atau gagasan
bijak.
Jika agama sudah dikaitkan dengan politik, maka pihak yang
menang akan membuat aturan yang dipegangnya itu benar. Pihak yang kalah
dinyatakan salah, yang gak sejalan dianggap kafir. Agama tak lagi menjadi jalan
hidup, bukan jadi jalan damai bagi yang melaluinya. Ia hanya sebuah dogma yang
dipaksakan pelaksanaannya dalam kehidupan.Pada akhirnya dengan pemaksaan
tersebut kehidupan beragama hanya sebagai sebuah formalitas. Kalau ini terjadi,
bukan ibadah yang subur namanya, melainkan upacara.
Ya, Mereka sedang bermain Tuhan. Merasa benar, menjajah
nalar. Dan kalau kita membiarkan saja, anak kita berikutnya. Mari teriakkan "Individu, individu merdeka!".
12. Hidup Itu Indah
Naif - Naif
Gak usah pake banyak deskripsi, mari dengarkan bareng-bareng
sambil berdzikir: "Saat kau buka
mata kita dilahirkan untuk sama. Saat kau telah dewasa kau akan mengerti semua Jalan
hidup kita kan berbeda. Takdir itu telah ada sejak alam semesta tercipta, Segala
suka dan duka 'kan menjadi sebuah cerita. Bagi anak cucu kita semua. Jalankanlah
hidupmu yang indah. Jangan pernah kau berkeluh kesah, Walau kadang engkau lelah
(hidup itu tetap indah)"
11. Cahayamu - Tony Q
Menyapa dan memuji Tuhan bisa dengan berbagai bahasa, sesuai
dengan bahasa dan cara yang paling dekat dengan kita, jika itu dengan musik
reggae, maka lakukanlah: "Langkah
kaki tak lagi gontai, Cahayamu terangi gelap. Sisa murung pun terhapuskan. Ada
getaran menyentuh kalbu".
10. Jalan Masih Panjang
- 7 Bintang
Lirik musik rock Indonesia di era 80-an amat normatif dan
moralis. Gak seperti di negara asalnya yang bercerita soal seks bebas,
narkotika, dan hal-hal anti-norma lainnya. Di sini musik Rock bercerita soal,
jangan menggunakan narkotika (Jarum Neraka), Sehat setelah bebas alkohol (Air
Api), hingga anjuran agar tidak mencorat coret tembok (Tangan-Tangan Setan)..
hmmmff. Tokoh-tokoh bintangnya antara lain, Ikang Fawzi, Gito Rollies, Nicky
Astria, dan sebagainya. Nah, itu dari genre 'Rock', bagaimana dengan musik pop
kreatif yang populer di zaman itu ? Dan mereka nyanyinya keroyokan, yah kayak
gini jadinya.
9. Kuat
Kita Bersinar – SID
Jika nafsu berkuasa sudah tertanam di dada, tak peduli dia
itu pemuka agama, maka ia pasti lebih mementingkan perbedaan lahir daripada
hidup damai bersama. Lebih mengutamakan kesatuan daripada persatuan. Lebih suka
terhadap keseragaman daripada keberagaman. Sebagai manusia, semuanya sederajat, dan memiliki hak-hak yang sama,
yang harus dihargai dan dihormati, baik yang menganut Islam dan yang tidak.
Perbedaan derajat hanya terletak pada tingkat keimanan, dan hanya Tuhan yang paling tahu. "Harus percaya tak ada yang sempurna
dan dunia kembali tertawa". Cheers !
8. Kurnia Pesona -
Fariz RM
Soal lirik dan musikalitas, semua mengakui bahwa Fariz RM
telah mengungguli zamannya sendiri, dan lagu ini menjadi salah satu penandanya.
Bahkan sebelum meninggal, pengamat musik Denny Sakrie mengunggah ucapan selamat
ulang tahun untuk Fariz RM dalam blog pribadinya, 2 Januari 2015. Denny menuliskan
kisah dan profil Fariz RM, dan sehari setalahnya sang maestro terpaksa ditahan
kepolisian karena kepimilikan ganja.
Ini menjadi tulisan terakhir Denny Sakrie
> Fariz RM
Dan semoga Om Fariz segera dibebaskan, Legalize It !
7. Live Upright - Ras
Muhamad
Musik Reggae sangat erat hubungannya dengan spiritualitas Rastafari,
suatu "jalan Kehidupan". Ada yang menyebutkan Rastafari adalah gerakan
agama baru yang muncul dari agama Kristen, seperti halnya agama Kristen muncul
dari Yudaisme. Bob Marley adalah Nabi kaum Rasta yang menyebarkan ajarannya ke
seluruh dunia lewat musik reggae. Di Indonesia, Ras Muhamad menjadi yang
terbaik dalam menerjemahkan kultur ini.
6. Bendera Kuning –
Betrayer
Kematian adalah hal yang pasti dialami semua makhluk
bernyawa. Kematian pasti terjadi, sebuah ayat suci berbunyi: “Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya. Itulah yang kamu
selalu lari dari padanya.” (QS. Qaaf:19)
Menurut tradisi sufi, keuntungan mengingat mati ialah mencegah kerakusan dan
ketamakan terhadap duniawi. Melembutkan hati, membuat mata menangis, memberi
semangat untuk mendalami agama dan menghapuskan keinginan hawa nafsu. Mungkin
lewat lagu ini lah ada mantan personel Betrayer yang kini menjadi pendakwah
agama yang paling aktif di antara barisan rocker yang ber'hijrah'.
"Kembali ke
asalnya, Bendera kuning dengan jenazah ikut menangis bersama bunga kamboja
tanah kuburan, Ingatkan aku pada azab-Nya".
5. Cahaya terang -
Sheila on 7
Band kebanggaan Yogyakarta ini dikenal dengan 'Band
Sejuta Copy'. Lagu-lagu mereka banyak bertemakan cinta, namun apik, ringan,
puitis, tapi nggak murahan. Soal teks dibawah ini, silakan langsung tanyakan
pada Sakti Ariseno, gitaris yang keluar dari Sheila On 7 pada 2006, Sakti kini berganti
nama menjadi Salman Al Jugjawy.
"Ketika
aku lihat cahaya terang
Aku dapat
menemukan tujuan hidupku
Hilanglah
sudah semua masa laluku
Akan kulewati
semua dengan hal yang baru
Aku takkan
bisa hidup tanpa dirinya
Aku takkan
mampu hidup tanpa sentuhannya
Mampu hidup
tanpa sentuhannya"
4. JHF - Ngelmu Pring
Jogja Hiphop Foundation merilis album berbentuk buku yang
berjudul 'Semar Mesem Romo Mendem'; the Book of Sindhunata. Album ini merupakan
kumpulan puisi Sindhunata, seorang Romo Katolik yang nyambi jadi aktivis
seni-budaya. 'Ngelmu Pring' bercerita tentang pengupasan diri. Bambu memang
banyak manfaatnya bagi manusia, dan sifatnya bisa dicontoh oleh manusia.
'Ngelmu
Pring' membahas bagaimana seharusnya manusia itu bersikap dan selalu 'ingat'.
Ingat terhadap dirinya, sesamanya, kematiannya, dan ingat Tuhannya. Jadilah
seperti bambu, tidak punya apa-apa, namun bisa menjadi apa saja.
]
3. Kosong - Pure
Saturday
Pure Saturday adalah pembuka jalan. Album pertamanya dan lagu
ini adalah pionir pergerakan musik indie tanah air. Temukan diri di dalam dunia, Tak terkira... Semua mati dan menghilang.
Terlalu pagi temukan arti.... dua personelnya secara tiba-tiba, si kembar
gitaris dan drummer Adhitya Adhi Nugraha (Adhi) dan Yudhistira Ardi Nugraha
(Udhi) menyatakan keluar dari band karena ingin mendalami agama.
2. Mati Suri –
Rumahsakit
Mati suri merupakan sebuah fenomena yang unik. Bagaimana bisa
orang yang sudah mati dapat hidup kembali. Hal itu bisa jadi berada diluar
logika manusia. Band ini menjadi favorit saya saat beranjak 'setengah tua' (jika tak mau disebut dewasa, :p). Hampir
setiap akhir pekan saya mendatangi pertunjukan mereka. Bahkan saat pesta rilis
album kedua mereka 'nol derajat' dimana lagu ini terdapat di dalamnya, saya
nyaris 'mati suri' karena kebanyakan mengonsumsi sesuatu.
Kini sepeninggal Andri
LMS, rumahsakit tetap berjalan, dan menelurkan album. Kini Andri aktif
berdakwah bersama Ex musisi yang tergabung dalam The Strangers Al Ghuroba,
mereka antara lain: Alfi Chaniago (ex. The Upstairs), Madmor (Ex. Purgatory),
Fani (Ex. Innocenti), Reda Samudera (Ex. Speaker First), Agus Sasongko (Ex.
MEdia Distorsi), dan lainnya.
1.Suci Dalam Debu -
Iklim
Percayalah...ini lagu amat sangat paling sufistik di zamannya. Dalam tataran syariat Islam, debu adalah suci dan mensucikan, jika hendak salat namun tidak ditemui air untuk berwudhu, maka debu dapat menggantikannya. Saleem Iklim kisah hidupnya pun menarik, mabuk2an, narkotika, penjara, keluar,
dituduh membunuh seorang polisi lokal malaysia, penjara, dan akhirnya tobat.
Kini ia aktif di berdakwah syiar Islam, dan masih bermain musik. Beberapa tahun lalu merilis album solo berjudul 'Maaf'. Sebagaimana judulnya, single 'Maaf' berkisah tentang pertobatan dari masa lalunya yang awur-awuran.
'Suci Dalam Debu' berbicara cinta di tahapan hakikat, dan makrifat. Mari kita selami dan pahami makna lirik di bawah ini sesuai interpretasi dan tingkat keimanan masing-masing:
"Suatu hari nanti, Pastikan bercahaya, Pintu akan terbuka, Kita langkah bersama.
Di situ kita
lihat, Bersinarlah hakikat, Debu jadi permata, Hina jadi mulia'
Bukan
khayalan yang aku berikan, Tapi keyakinan yang nyata.
Kerana cinta
lautan berapi, Pasti akan kurenang jua"
Dalam kacamata para sufi, cinta merupakan suatu konsep yang
sulit dipahami. Ibnu Arabi menjelaskan, jika ada orang mengaku bahwa ia dapat
mendefinisikan cinta, maka dapat dipastikan bahwa sesungguhnya ia belum
mengenal apa itu arti cinta sejati. Saking dahsyatnya, dalam dunia para sufi
ada istilah “Tiada Tuhan Selain Cinta”.
No comments:
Post a Comment