Pengambilan gambar video klip ini direncanakan
dilakukan di Kampung Gondolayu Lor pada 28 September
lalu. Mereka sudah berembug dan
sepakat dengan teman-teman muda di sana, sekaligus amplifikasi
kasus pembangunan hotel yang sedang dilakukan di kampung tersebut. Akan tetapi
beberapa hari sebelum acara, teman-teman muda di Gondolayu mendapat intimidasi
yang memaksa supaya proses shooting video klip dibatalkan
SETELAH merilis single berjudul ‘Energi Mudamu,
Senjatamu!’
beberapa pekan lalu, ketjilbergerak dan ERWE
membuat video klip untuk lagu yang sama. Ketjilbergerak
adalah sebuah kolektif yang aktif terlibat dalam gerakan anak-anak
muda kampung di Yogyakarta, bahkan
mereka juga ikut mendirikan Jaringan Kampung Jogja, sebuah jaringan
pertemanan antar karang taruna di Yogyakarta.
Lagu ini bercerita tentang bagaimana anak muda yang dikaruniai energi dan kreativitas yang juga melimpah, namun kadang tidak tanggap dan gagap dalam
mengolah potensi dirinya. Melalui lagu ini, ketjilbergerak feat ERWE mengajak anak muda untuk tidak hanya melihat
potensi diri sendiri, tapi juga potensi sosial dan potensi alam, kemudian
dengan semangat dan energi muda tadi, diharapkan mampu mengolah itu semua
menjadi sesuatu yang lebih dinamis dan positif.
Pada video klip ini ketjilbergerak melakukan pengambilan
gambar di sebuah kampung dan mengajak
berbagai elemen anak muda. Mereka yang terlibat adalah; Komunitas Pit Dhuwur, Komunitas Pit Uwuh, Bangirejo Bicycle Club, Prambanan Ngepit, Sewon Ngepit, Umbulharjo Ngepit, Komunitas Balet ‘Ceritanya Ballerina’, Komunitas Dance ‘Little Step Shuffle’, Komunitas Pecinta Seni Teater, Teman-teman street art
& skateboard, Anak-anak Wayang Boneka Kampung
Juminahan, Pemuda Gerilya
Prawirotaman, Kampung Jogonegaran, Kampung Tegalgendu, Kampung Ratmakan.
Menurut Anisa Rahmawati selaku koordinator, seluruh anak muda
yang datang dan terlibat
ini merespon undangan yang sebelumnya diumumkan melalui Twitter dan Facebook.
“kampung adalah basis anak muda yang bilamana pendidikan,
wacana kritis dan semangat produktif bisa masuk, maka akan menjadi sebuah
energi perubahan yang dahsyat,”
ujarnya.
Lewat video ini,
mereka membayangkan bersama sebuah kota yang kebudayaannya
dihidupi dengan aktif oleh anak mudanya, dengan semangat yang tentu saja muda,
kreatif, berani dan berdikari.
Secara teknis pembuatan video klip ini dilakukan oleh tim X-Code Films
dengan Creative Director-nya Budi Laksono, bersama-sama dengan pemuda
dan warga kampung Ledhok Ratmakan, ERWE dan tim ketjilbergerak. Karenanya, menurut Anisa video klip ini juga
menjadi karya bersama teman-teman muda Yogyakarta.
Awalnya pengambilan gambar video klip ini direncanakan
dilakukan di Kampung Gondolayu Lor pada 28 September
lalu. Mereka sudah berembug dan
sepakat dengan teman-teman muda di sana, untuk proses shooting video klip sekaligus amplifikasi
kasus pembangunan hotel yang sedang dilakukan di kampung tersebut. Akan tetapi
beberapa hari sebelum acara, teman-teman muda di Gondolayu mendapat intimidasi
yang memaksa supaya proses shooting video klip dibatalkan, karena
mungkin takut bahwa kasus yang di sana akan menjadi besar dan diketahui lebih
banyak orang.
Setelah berdialog dengan tokoh-tokoh muda setempat, dan untuk
mengantisipasi konflik horisontal, ketjilbergerak
dan tim sepakat mengundurkan jadwal dan mengubah lokasi syuting di
Kampung Ledhok Ratmakan, di bantaran Kali Code.
Invani Lela Herliana, manager
ketjilbergerak menjelaskan yang hendak disampaikan dalam
video klip ini adalah, bahwa anak muda adalah pewaris sah kebudayaan, oleh karena
itu kita wajib meneliti, menghidupi, dan mengembangkan kebudayaan sesuai dengan
konteks permasalahan di era kita.
Video klip ini mengambil teknis one-shot, yakni teknik pengambilan gambar yang bisa
menciptakan efek seolah-olah nyata dan wajar. Hal ini, menurut Lela untuk lebih
menekankan bahwa inilah kenyataan yang kita bayangkan, dan kenyataan ini bisa
kita ciptakan bersama.
Bahwa sebuah kota yang kebudayaannya dihidupi dengan
aktif oleh generasi mudanya adalah tidak mustahil.
Ketjilbergerak memang fokus membuat
lagu-lagu seperti ini agar bagaimana anak muda untuk aktif dalam
penciptaan kebudayaan, sebagai generasi muda yang tumbuh bersama. “Lagu-lagu tentang pacaran yang
mengharu-biru dan perselingkuhan akan menghasilkan generasi muda yang tidak
jauh-jauh dari situ,”
ungkap Lela Herliana.
Tentang maraknya ‘cah klithih’ dan kekerasan di antara anak muda Yogyakarta
belakangan ini, ketjilbergerak ingin menyebarkan semangat persahabatan
yang dinamis dan bermakna.
Bukan hanya pertemanan yang lembam, tetapi sebuah
persahabatan yang saling mempengaruhi secara positif untuk aktif, dinamis dan
senantiasa meningkatkan kualitas.
“tentu saja ketika pola pikir itu tercipta, maka ‘klithih’
menjadi hal yang aneh bagi kami anak muda, dan itu nggak keren babar blas, sampai-sampai kita
bertanya-tanya sendiri, sebenarnya siapa itu yang ‘klithih’, kok kita selama ini tidak kenal? Datang dari mana
mereka?”
tegas Lela.
Pesan dan harapan ketjilbergerak untuk seluruh anak muda adalah agar jangan menyia-nyiakan kemudaan kita, karena setiap detik energi muda kita akan menyusut. “Ayo, olah potensimu, untuk dirimu sendiri dan untuk dunia di sekitarmu,” serunya.
video klip ini di-launching
saat Sumpah Pemuda 28 Oktober via YouTube, dan
bakal digelar pemutaran di beberapa kampung. (*)
baca juga: ERWE: Ska Dengan Balutan Rock
*******************************
ketjilbergerak adalah sebuah kolektif yang berfokus pada tiga poin, yaitu pendidikan, kerja seni dan kerja budaya. Kini mereka merambah ke proyek musik sebagai salah satu bentuk kerja seni. Mulai Mei lalu ketjilbergerak membuat single pertama yang berkolaborasi dengan Belkastrelka. Single pertama ini berjudul "Merdeka, Jangan Menjadi Lembam!', lagu tersebut n berhasil menjadi Jawara Ajang Musikal Geronimo FM di bulan Juni.
Setelah single pertama dirilis, Ketjilbergerak langsung berproses untuk single kedua yang berkolaborasi dengan ERWE yang juga dibantu oleh Roni Baskoro (keyboardist Lolenlones) dan Garry Mailangkay (gitaris LaQuena). Single berjudul "Energi Mudamu, Senjatamu!' ini dirilis pada 16 Juni 2014 lalu.
Tanpa menunggu lama, ketjilbergerak langsung membuat single ketiga yang berbicara tentang pemilu dan ke-bhinneka-an, kali ini mereka berkolaborasi dengan Freddy ARMADA RACUN. Single berjudul "Berbeda Itu Biasa!" telah dirilis pada 4 Juli 2014 lalu.
Selama ini ketjilbergerak sudah sering menggelar acara kolaborasi dengan teman-teman di desa-desa dan kampung-kampung Yogyakarta, salah satu yang sangat mempengaruhi perkembangan mental anak-anak muda sekarang adalah musik. karenanya, mereka melihat bahwa sekarang anak-anak muda cenderung mendengarkan musik yang baik secara musikalitas, namun kurang memberikan pesan yang edukatif.
ketjilbergerak berharap agar lagu-lagu ini cukup mengedukasi secara asyik untuk teman di kampung-kampung dan desa-desa. Ketiga single ini bisa didengarkan dan diunduh gratis di Soundcloud >>> https://soundcloud.com/ketjilbergerak, dan bisa didengarkan dengan merikues di radio-radio. (*)
info lengkap:
Website : www.ketjilbergerak.org
Twitter : @ketjilbergerak
Facebook Fanpage : Ketjil Bergerak
Soundcloud : ketjilbergerak
Instagram : ketjilbergerak
Email : ketjil.bergerak@gmail.com
No comments:
Post a Comment