Saturday, August 31, 2013

CONG YANG BILLY: Keroncong digoyang Rockabilly.


MUSIK keroncong memang bisa dinikmati segala lapisan usia dari hulu hingga ke hilir. Kesan membosankan bagi musik yang katanya milik orang tua konservatif yang konon hanya membuat rasa mengantuk telah dipatahkan oleh Pemuda-Pemudi Yogyakarta yang menggelar pagelaran ‘Kerontjong Rebel Rockabilly’.
Cong-Idol yang diselenggarakan setiap minggu ke-2 dan ke-4 di Pelataran Bentara Budaya Yogyakarta, Jln.Suroto No.2, Kotabaru ini selalu menampilkan grup-grup musik keroncong yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya. Pada Kamis, 29 Agustus 2013 kemarin, sekumpulan anak muda yang biasa memainkan jenis musik ‘ngak ngik ngok’nya rock n roll tampil menghibur tua muda, tuan dan puan.
Kerontjong Rebel Rockabilly

Ya, itu adalah kelompok musik saya sendiri Kiki & The Klan, sebagai biduan paruh waktu dengan skill pas-pasan, tampil di sebuah konser sebuah pertunjukan tunggal, memainkan musik keroncong bersama para musisi berbakat adalah kesenangan tersendiri. Setelah memantau acara Cong Idol sebelumnya, kemudian saya memberanikan diri mengajukan band saya untuk menggelar pertunjukan di bulan berikutnya. Sebelumnya band saya ini sudah beberapa kali tampil di Bentara Budaya Yogyakarta untuk pembukaan pameran seni. Singkat cerita setelah tawaran dikabulkan, saya pun sedikit panik dan mengadu kepada teman-teman sepermusikan. Mereka pun menyambut dengan riang gembira dan penuh semangat.
menunggu biduan
Saya pun mengontak teman-teman musisi lain yang kiranya sedia untuk membantu melancarkan ambisi saya ini. Akhirnya setelah tiga kali latihan di kediaman bapak Athonk SR, kelompok musik saya ini nekat tampil di Cong Idol Bentara Budaya Yogyakarta. Para musisi yang terlibat adalah; Laurentius Hendy Saputra 'kaboel' (Gitar), Valentinus Nagata (Bas Betot), Mahadhana Dira (Cello), Chatra Krisandi (Cajon), Rika Fadhila (saksofon). Kami juga dibantu oleh rekan-rekan dari Gerap Gurita (band Folk Punk yang sedang naik daun di kancah ben-benan), mereka adalah A-inx Akrim Misuari (akordion), dan Dian (biola) yang juga vokalis band Ska Apollo 10. Seorang bikers dan juga perupa, Yudha Iman ikut mengisi mandolin. Sedangkan
Okky Obbow pembetot bass band Rockabilly ‘El Milky Racers’ memainkan cuk. Biduanita dari kota Solo yang memiliki suara serak-serak becak juga ikut melantunkan beberapa tembang, dan berduet dengan saya, dia adalah Pamela Inggrida.





Mulai pukul 19.30 WIB, para penonton yang berdatangan disuguhkan dengan penampilan Krontjong Rebel Rockabilly. Sebagai tembang pembuka sengaja kami pilih lagu ‘Bersoeka Ria’ yang dipopulerkan oleh ‘Suara Bersama’. Lagu yang liriknya khas LEKRA (lembaga kebudayaan yang berafiliasi dengan PKI) ini memang masih relevan jika dilantunkan kembali. Selanjutnya tembang-tembang lokal milik Benyamin S, Koes Bersaudara, dan sebagainya juga dilantunkan.Tak lupa, tembang-tembang milik Elvis Presley dan Frank Sinatra juga memenuhi setlist kami yang berdurasi dua jam lebih itu.






Kerontjong Rebel Rockabilly ini juga membuka sesi jam session, entah ada berapa yang ikut menyumbang suara, bahkan ada juga yang menyumbang isi dompet alias ‘nyawer’ nah ini yang harus dibudayakan lebih lanjut :p. Mulai ibu-ibu mantan bintang radio dan televisi di jaman berjayanya Orde Baru, Pak RW setempat yang menyanyikan lagu ‘Layang Layang’ dengan sangat prima dan ekspresi mengagumkan dari lelaki seumurannya, hingga bapak-bapak yang bernyanyi mirip vokalis Nine Inch Nails, wuah ini gawat banget pokoknya. 








Konser ini merupakan pertunjukan musik keroncong yang di ekplorasi dengan berbagai aliran musik. (selanjutnya mungkin saya ingin diiringi oleh orkestra besar *ngarep). Hal ini, menurut saya bisa memperlihatkan bahwa musik keroncong bisa mengiringi jenis lagu dan genre apapun, yang penting modalnya ‘nekat dan cuek’.Musik keroncong memang nggak ada habisnya untuk dieksplorasi. Pada setiap acara Cong-Idol atau Keroncong Idola, musik keroncong hadir dalam berbagai ragam. Ada yang masih berpegang pada pakem aslinya yang mengandalkan petikan cak-cuk sampai pada musik keroncong yang sudah digabungkan dengan musik lain seperti musik pop, rock, bossanova, jazz, dan lain sebagainya. Karenanya kali ini saya dan kawan-kawan mencoba menguliknya dan memainkannya dengan perangai khas anak muda.





Keinginan Kerontjong Rebel Rockabilly ini memainkan musik keroncong bukan semata ingin ‘nguri nguri kabudayaan’, apalagi niat mulia untuk melestarikan budaya bangsa, toh pada dasarnya Keroncong juga bukan musik aseli Indonesia, tapi konon (jangan dibalik) datang dari penjelajah (jika enggan disebut penjajah) Portugis. SALAM CONG YANG BILLY: Keroncong digoyang Rockabilly.  (*)

Foto: Eror Fauzi
komuk serius tengab*

nb: tunggu rilisan audio & videonya ya.....

No comments:

Post a Comment

Featured