Sunday, September 8, 2013

Aksi Seniman Yogya Untuk Satria Berkendang #3

Untuk meringakan beban yang dipikul Satria Berkendang, Sujud Sutrisno, sepekan lalu sekelompok seniman Yogyakarta menggelar pentas penggalangan dana untuk sang seniman kendang ini. Menurut Eko Nuryono, pengelola akun Info Seni Jogja yang juga menjadi inisiator aksi amal tersebut, pada malam donasi yang digelar di Panggung Seni Kampayo XT Square tersebut terkumpul dana sebesar Rp 8,5 juta. Uang tersebut kemudian diserahkan sepenuhnya pada Selasa sore (3/9) kepada Sujud yang terbaring di RS Wirosaban Yogyakarta.

Eko menambahkan, kini sebagian besar masyarakat hanya fokus pada biaya operasi yang harus dibayar, padahal masih ada beban yang lebih berat, yaitu biaya tambahan paska operasi. “Sudah sebulan ini mbah Sujud tidak mengamen, otomatis pemasukannya tidak ada, setelah operasi tentu saja ia juga tidak bisa mengamen, dan butuh biaya hidup sehari-hari,” ujarnya.

Stand Up Komedian yang berpartisipasi pada malam donasi tersebut, Anang Batas berpendapat bahwa Sujud Kedang adalah seorang seniman yang komitmen berkarya, dan konsisten bekerja. Baginya, Sujud selalu menghibur untuk memberi warna kehidupan dan mencari penghidupan dengan tulus, dan cerdas sesuai kapasitas. Acara malam donasi tersebut menunjukkan keguyuban masyarakat saat ada teman yang terkena musibah, Sujud sendiri memang sudah menjadi bagian dari kebanggan dunia seni Yogyakarta,” ungkapnya.
Anang juga mengaku kecewa karena seharusnya pemerintah kota dalam hal ini bisa turut memikirkan bagaimana menanggung pengobatan beliau. Djaduk Ferianto juga mengungkapkan nada yang sama "Semoga aksi para seniman tersebut bisa menginspirasi pemerintah dan para pejabat untuk tergerak, pasalnya Sujud adalah satu di antara ikon yang dimiliki Yogyakarta," ujarnya.

Seniman lainnya, Sawung Jabo juga akan melakukan aksi spontan. Bersama musisi lain, Jabo akan mengamen di depan Gedung Agung Malioboro, Kamis sore, (5/9). Baginya aksi tersebut adalah bentuk solidaritas sesama seniman. Pelantun lagu ‘Bento’ tersebut beberapa kali melihat penampilan Sujud Kendang, baik di atas pentas maupun di jalanan. Bagi Jabo, Sujud adalah sosok yang sederhana. “Ia mengerjakannya dengan tuntas, menyampaikan pesan kesederhanaan dengan baik, dan patut dipelajari,” ujarnya.

sebagian tulisan ini juga dimuat di Harian Tribun Jogja
Ratusan orang pun berkumpul memadati kawasan nol kilometer untuk menikmati musik yang dimainkan oleh Sawung Jabo dkk. Beberapa kotak amal bertuliskan 'Ngamen Amal untuk kesembuhan Sujud Sutrisno 'Pengamen Jalanan Jogja' diedarkan ditengah-tengah nyanyian yang berkumandang. Bahkan banyak para pelajar yang juga memadati dan ikut mengedarkan kotak amal kepada para penonton, dan masyarakat yang berlalu lalang di kawasan tersebut.Usai acara, dana yang terkumpul diumumkan langsung, dan total mendapatkan Rp 2.030.000 dan seratus persen diberikan kepada keluarga Sujud Sutrisno.

Pelantun lagu ‘Bento’ tersebut mengaku beberapa kali melihat penampilan Sujud Kendang, baik di atas pentas maupun di jalanan. Bagi Jabo, Sujud adalah sosok yang sederhana. “Ia mengerjakannya dengan tuntas, menyampaikan pesan kesederhanaan dengan baik, dan patut dipelajari,” ujarnya.

Sore itu Sawung Jabo juga menyanyikan lagu yang dipopulerkan bersama Iwan Fals dan Swami seperti, 'Badut', dan 'Hio'. Lirik lagu 'Hio' bahkan mengingatkan kita pada sosok Sujud. "Aku mau sederhana, mau baik baik saja. Aku tak mau mengingkari hati nurani". Aksi solidaritas tersebut ditutup oleh penampilan Kelompok Perkusi dari Jakarta, dan Kelompok Gayo dari Aceh. (*)

*foto saya bajak dari Google

1 comment:

Featured