Tuesday, December 18, 2012

Endank Soekamti: Pamit Dari Zona Aman, Do It Yourself!


BAND Rock papan atas kebanggan Yogyakarta, Endank Soekamti akhirnya meluncurkan album kelima mereka. Uniknya, Album bertajuk'Angka 8'ini dirilis tepat jam 12.12 tanggal 12 bulan 12 tahun 2012 di Dixie Gejayan, Yogyakarta. Band yang beranggotakan Erix (vokal, bass), Dory (vokal, gitar), dan Ari (drum) ini memang tidak main-main mengerjakan setiap proyek yang mereka kerjakan.



Mereka memanjakan para Kamtis (penggemar Endank Soekamti,red) dengan mendistribusikan album ini lewat tiga pilihan, yaitu seperangkat boxset yang berisi CD audio berisi 16 lagu baru, DVD dibalik layar pembuatan album, t-shirt, kalung army, dengan nama pemesan dan sertifikat kepemilikan boxset. Tidak hanya itu, band yang kaya akan ide kreatif ini juga merilis novel biografi yang bercerita tentang kisah-kisah mereka. Selanjutnya adalah paket yang terdiri dari Novel Biografi dan CD Audio yang bisa didapatkan di Toko-toko buku, dan yang terakhir adalah mengedarkannya untuk diunduh gratis lewat website Endank Soekamti.

Untuk boxset, para penggemar bisa mendapatkannya di website dan stand merchandise saat konser Endank Soekamti. Boxset seharga Rp 250 ribu ini memang bukan harga yang murah. Hal ini diakui Erix, frontman Endank Soekamti ini dengan santai mengatakan bahwa fanbase mereka bukan seperti fans Agnes Monica, karenanya dengan strategi jitu, sebulan sebelum rilis, mereka membuat gerakan menabung bersama. “Mendengarkan pendengar itu sangat penting, jika ingin didengar maka harus mendengarkan mereka,” ujarnya.



Pada album Angka 8 ini, mereka juga memiliki single ‘Selamat Tahun Baru’ yang saat ini sudah diputar serentak di lebih 400 radio seluruh Indonesia. Sebelum album ini dirilis, mereka melibatkan para penggemarnya untuk proses pembuatan. Mereka juga mengadakan sayembara untuk menciptakan lirik lagu yang dimasukkan ke album baru mereka. Pada acara launching lalu, Fajar Setiawan berhasil memenangkan sayembara tersebut dan berhak membawa pulang gitar custom milik Dory Soekamti. Lirik karangan Fajar adalah lagu berjudul 'Move On'.


Jerinx, drumer dan penulis lirik untuk band Superman Is Dead yang bisa dibilang sebagai band yang memainkan musik ‘sejenis’ dengan Endank Soekamti bahkan mempunyai pendapat khusus akan album ini. Menurutnya tema besar album ini bercerita soal persahabatan, Angka 8 sendiri mempunyai makna, yaitu persahabatan yang tidak pernah terputus seperti Angka 8 itu sendiri. Menurut Jerinx, sound Endank Soekamti memang sangat pas bermain di tema-tema hangat seperti ini. “Meski banyak bermain dengan riff-riff metal ataupun bass line reggae, tetap saja kharisma hangat nan bersahabat adalah aset terbesar Endank Soekamti,” ujarnya.

Di antara keunikan Endank Soekamti dalam pembuatan album Angka 8 adalah dengan melibatkan fans untuk berkontribusi membuat lirik. Beberapa ide lirik lagu di album ini memang sengaja di share lewat twitter, kemudian para penggemar mereka pun meneruskannya. Tembang "Bully" merupakan kritik terhadap perilaku ‘Bullying’ yang marak di kalangan remaja belakangan ini.


Uniknya pada lagu ini, terdapat suara Mamox seorang rapper dari kelompok Jahanam dan juga tergabung dalam Jogja Hiphop Foundation (JHF). Ide kolaborasi dengan Mamox ini pun berjalan spontan, pada proses rekaman lalu, kebetulan rapper yang baru pulang tur dari Amerika bersama JHF ini mengunjungi studio Endank Soekamti di Semarang. Kebetulan pada lagu tersebut ada bagian rap yang sangat tidak cocok jika ditembangkan oleh Erix. Akhirnya dengan aksi spontanitas ala ‘free style’ di skena hip hop , Mamox berhasil membuat lagu ini lebih sangar.

Proses rekaman yang dilakukan di Semarang sepanjang bulan puasa lalu ini pun mereka
tayangkan lewat Video Series yang bisa diakses lewat situs Youtube. Menurut Erix, selain untuk bermain-main dengan audiovisual, produksi ini juga untuk bersenang-senang dan membuat mereka lebih kompak. Kedekatan dengan penggemar, lanjutnya, juga semakin intim. Video Series ini kemudian dirangkum menjadi film panjang oleh Agni Tirta, seorang sineas muda dari X-Code Films. Film ini juga menjadi finalis Festival Film Dokumenter 2012 yang digelar di Taman Budaya Yogyakarta.

****

DO IT YOURSELF

Setelah keluar dari mayor label yang selama ini menaungi mereka, pada album 'Angka 8'ini, Endank Soekamti kembali merilis secara ‘Do It Yourself’ dibawal label mereka bernama Euforia Records. Andy Zulvan atau yang akrab disapa Memet selaku General Manager Euforia Records berujar bahwa album ini adalah karya Endank Soekamti yang spesial, karena ini merupakan pertama kali Endank Soekamti merilis album secara mandiri setelah pamit dari zona aman. Mereka mencoba membabat alas kembali untuk proses distribusi album.

Manager Euforia Records yang juga dikenal sebagai DJ di Dubyouth ini mengatakan bahwa saat ini bukan industri musik yang mati, tapi kreativitas yang dilakukan, “Banyak label bangkrut, dan setelah proses rekaman Endank Soekamti, muncul ide untuk meneruskan kreativitas sampai kapanpun,” katanya.

Euforia Records, lanjut Memet, ibarat membuat sumur di musim kering. Kreativitas yang spontan dan ide yang tidak terbendung tidak berhenti sampai sekarang, “Jangan bergantung pada perusahaan rekaman yang punya modal, tapi tetaplah melakukan kreativitas. Beradaptasi dengan kemajuan teknologi lainnya,” tambahnya.

Ke depannya label rekaman ini terbuka untuk band-band lainnya. Kini selain audio, Endank Soekamti juga akan merambah ke ranah visual, rencananya mereka akan menggarap film animasi...




BACA JUGA:  menengok Soekamti 5th album

6 comments:

  1. bayu soekamti pasboyDecember 19, 2012 at 1:50 AM

    sippp...


    Tosst,,,,

    ReplyDelete
  2. Bravo terus untuk Endank Soekamti...
    Ini band paling kreatif dan sangat dekat dengan fans,,,salut banget...

    ReplyDelete
  3. Ijin copast artikelnya di http://angkringan.org/ ya bos....
    thanks

    ReplyDelete

Featured