Sunday, February 17, 2013

KAMTIS ARMY: Tentara Mantan Copet, Mafia, Pemabuk dkk


PERTENGAHAN Februari ini tepatnya Selasa (12/2) lalu, Endank Soekamti memulai mengerjakan proyek besar mereka. Setelah meluncurkan novel, video dokumenter, dan album ke lima yang spektakuler dan inspiratif, dilanjutkan dengan promo media tour, trio Erix, Dory, dan Ari kini mengerjakan videoklip dari lagu-lagu terbaru mereka. Tidak tanggung-tanggung, rencananya 16 lagu yang terdapat di album Angka 8 ini semuanya akan dibuatkan video klip dengan tema sama, dan saling  berkaitan.




Hingga kini sejak diluncurkannya pada 12 Desember 2012 lalu, sebanyak 3.300 lebih boxset ekslusif mereka telah terjual. Bahkan edisi album yang terbatas ini sudah banyak diborong oleh Kamtis Family (fans Endank Soekamti) yang ada di negeri jiran Malaysia. Uniknya, bahkan ada juga pasangan kamtis yang menjadikan boxset album ke lima Endank Soekamti ini sebagai mas kawin mereka.





Lagu pertama yang dikerjakan video klip nya adalah ‘Angka 8’. Sesuai isi lagunya, video klip ini bercerita soal persahabatan. Seperti yang terlihat pada artwork di album terbaru mereka yang berjudul sama, tema yang diusung kental dengan nuansa militer. Untuk keperluan kostum, band pop punk asal Yogyakarta ini membuat sendiri seragam militer ala Kamtis Army.

Menurut Erix Soekamti, video klip ini bercerita tentang Kesatuan Soekamti Company yang berlatar belakang berbeda-beda. Di dalamnya terdapat copet, mafia, pemabuk, dan sebagainya. Mereka kemudian ditahan polisi dan masuk ke sebuah wilayah bernama Area 8 yang diam-diam dimanfaatkan untuk membuat pasukan elite Kamtis Army.

“Persahabatan itu oke disaat segalanya ‘fine’, tapi kalau sedang nggak punya uang, suasana ‘nggak fine’ semuanya akan berbeda, teman sejati ada ketika sedang tidak ‘oke’, gambaran situasi yang cocok adalah saat perang, dimana taruhannya adalah nyawa,” ujar Erix menjelaskan konsep proyek tersebut.




Dalam pembuatan karya ini, Erix yang juga selaku sutradara mengaku terinspirasi dari film ‘Band Of Brother’. Hal ini bisa terlihat dari tata artistik, kostum, hingga spesial efek yang akan digunakannya. Ke-16 lagu tersebut nantinya akan dipotong-potong dan disusun menjadi satu cerita, dan produksinya pun lebih fokus ke film.

Secara pribadi sebenarnya Erix mengaku tidak pernah bercita-cita menjadi tentara, namun ada nilai positif yang bisa diambil dari ketentaraan bagi seorang rocker, di antaranya adalah kedisiplinan. “Band rock kan identik dengan ‘slenge-an’, nggak bisa bangun pagi, saat jadwal promo, semua jadwal itu kan pagi hari, jadi harus belajar disiplin. Sebagus-bagusnya band, nggak akan jadi kalau tidak ada disiplin di dalamnya,” tegas frontman Endank Soekamti ini.

maunya di 'Rokok'i yoo?


Ayo Kalo Berani... MAJU!!!
Jika disimak dari artwork yang terdapat pada sampul album Angka 8 Endank Soekamti ini, kita bisa melihat berbagai simbol dan pesan yang tersirat didalamnya. Contohnya, pada gambar tersebut terlihat Erix sedang mengangkat dan mengepalkan tangannya. Ini melambangkan ‘kemerdekaan’, yaitu merdeka membuat karya sesuai apa yang diinginkan. Di tengah, Ari sang penggebuk drum mengacungkan telunjuknya seolah sedang menantang, sedangkan posisi tangan sang gitaris Dory terlihat seperti ‘onani’, yang melambangkan ketika berkarya juga harus memuaskan diri sendiri.


Sedangkan tank di belakang mereka bertiga diibaratkan sebagai Euforia Records, label baru mereka yang siap memperjuangkan apa yang ingin dikerjakan, tanpa harus bergantung dari industri besar yang selama ini menaungi mereka.

Ketika ditanyakan apa yang sebenarnya ingin dilawan oleh seorang Erix Soekamti? ia menjawab santai, “Yang pertama ya harus bisa melawan diri sendiri, contohnya rasa takut, sifat nggak pede, dan lainnya,” jawabnya.




Erix Soekamti (Sutradara) dan Erick Wirasakti (Kameraman)
Meski hujan deras mengguyur di saat produksi mulai siang hingga sore, namun seluruh kru Endank Soekamti tetap melanjutkan  syuting video klip yang dilakukan di pesisir Pantai Parangkusumo, Bantul ini. Pengambilan gambar yang dilakukan oleh kameramen Erick Wirasaktu ini pun tetap dilakukan meski seluruh badan basah kuyup diguyur hujan.

Pada proyek ini, Endank Soekamti melibatkan seluruh kru, dan teman-teman dekat untuk ikut berpartisipasi dalam produksinya. Menurut Erix kunci bagaimana Endank Soekamti dan seluruh kru bisa selalu harmonis, dan bersinergis adalah sederhana, yaitu saling menghargai, dan percaya. “Respect, and trust each others, itu kata kunci menjaga kekompakan,” tegasnya.


Pada video-video ini, lelucon khas Endank Soekamti tentunya juga tidak ketinggalan untuk menjadi bagian dalam setiap karya mereka. Contohnya, sebagai Pasukan Elit, mereka menggunakan senjata yang tidak mungkin dikenakan oleh tentara pada umumnya.

Nantinya, video-video tersebut akan diunggah per lagu, dimana setiap bulannya Endank Soekamti akan mengunggah satu lagu. “Setelah tujuh episode, akan di stop dulu, dan sisanya menunggu hingga seluruh filmnya selesai,” jelas Erix mengenai proyek yang rencananya akan diselesaikan selama setahun ini.

Nah, Penasaran dengan video klip mereka? Mari kita tunggu hasilnya di channel YouTube Endank Soekamti. (*)

Viva L' Clandestino 
KAMTIS ARMY


FOTO: @HellEnak (Helena Lea Manhartsberger)
TEKS: @kikiepea (Riezky Andhika Pradana)


NB: Artikel ini juga dimuat di Harian Tribun Jogja edisi Minggu (17/2/2013)





Bersambung cerita pembuatan videoklip selanjutnya:

BACA JUGA >> Endank Soekamti Gandeng Melanie Subono dalam Video Klip "Mantan Jadi Teman"

3 comments:

  1. Fotonya helena keren2 yakkzz kie.. mantap ya mantan fotografer perang

    ReplyDelete
  2. TOP buat kreatifitas Endank soekamti dan komponen-komponen di dalamnya..

    ReplyDelete
  3. kereeeeen sekali {}
    dengan inofasi yang tiada henti.
    aku bangga menjadi kamtis family {} :*

    ReplyDelete

Featured